Buku Kumpulan Cerita | Selusin Bingkai: Love & Life

12 orang menulis cerita pendek dan meraciknya dalam buku kumpulan cerita ini. Mereka mengemasnya dalam format perjamuan makan untuk membahagiakan Anda

WIKIKHUN – Buku kumpulan cerita (fiksi) ini tidak menempuh jalur terbitan melalui penerbit mayor. Itu sebabnya tidak mudah dijumpai, karena tidak beredar luas melalui jaringan toko buku modern pada umumnya.

Buku kumcer jalur indie ini digagas oleh beberapa orang dalam lingkar pertemanan di media sosial (Facebook). Proses dan kurasi naskah dilakukan oleh dua orang dari antara “komunitas” mereka sendiri dan dipromosikan serta didistribusikan secara mandiri.

Buku ini tampil dengan sosok yang sangat meyakinkan. Dua belas penulis yang bersepakat untuk menghimpun karyanya dalam buku ini, menghasilkan sebuah buku kumpulan cerita yang (cukup) tebal–lebih dari 400-an halaman. Format buku ini pun unik, tidak sepertinya biasanya. Ia tampil landscape–melebar, dengan ruang teks dua kolom.

Variasi lain yang dihadirkan adalah melibatkan fotografer yang menyumbangkan dua belas karya fotonya untuk ditafsir dan melahirkan cerita sesuai dengan versi mereka masing-masing. Kedua belas foto tersebut, turut ditampilkan dalam buku ini.

Jika Anda memesan buku fiksi kumpulan cerita (kumcer) ini saat berlangsungnya Pre-order, Anda akan mendapatkan buku ini dalam kemasan ala hampers yang cantik. Sangat menarik dan sesuai untuk dijadikan kado bagi orang lain.

Blurb

Buku kumpulan cerita ini ditulis oleh 12 penulis dan disajikan dalam tiga bagian, dengan menggunakan penamaan ala sajian menu makanan. Bagian Pertama merupakan “makanan pembuka”, berisi kumpulan kisah (sangat) pendek. Tiap-tiap kisah menggunakan kurang dari 200 kata.

Bagian Kedua, berisi cerita-cerita yang bertemakan Cinta dan Kehidupan, dengan panjang 500-1500 kata. Cerita-cerita yang termuat di bagian ini, diperlakukan sebagai “hidangan utama”, yang mengenyangkan.

Bagian Ketiga adalah “makanan penutup”, semacam kisah-kisah yang menyimpulkan eksplorasi atas tema besar Cinta dan Kehidupan. Kisah-kisah di bagian ini dituturkan berdasarkan (tafsir atas) foto-foto artistik, karya fotografer The Eng Loe Djatinegoro EFIAP, MPSA.

Buku Selusin Bingkai Love & Life

Penulis Buku Ini

Kedua belas penulis dalam buku fiksi kumpulan cerita (kumcer) ini berangkat dari ikatan pertemanan yang berlangsung di Facebook. Mereka disatukan dalam minat yang sama, untuk sama-sama belajar menulis.

Agnes Kinasih

Agnes Kinasih

Agnes Kinasih lahir di kota kecil Salatiga. Ia seorang perempuan biasa yang berusaha menjalani hidup dengan semnagta untuk terus belajar. Agnes telah berkontribusi dalam buku antologi cerpen, haiku, dan tanka (nasional dan internasional).

Seperti menyelesaikan puzzle, Agnes menjalani hidup semenjak pagi hingga sore dengan proses dan kejadian yang berbeda. Moto yang membuahkan perenungan-perenungan yang kemudian ditulisnya dalam blog pribadi.

Andina Aurelita

Andina Aurelita

Andina Aurelita adalah nama pena dari Dina, seorang ibu rumah tangga yang berdomisili di Sumatera Utara. Kepergian kakak terkasih menyusul kedua orangtua, sempat membuatnya sangat terpukul. Perempuan kelahiran Malang 18 Mei ini lalu memutuskan untuk belajar di dunia literasi sebagai bagian dari terapi.

Memberi inspirasi dan kebahagiaan pada sesama melalui aksara adalah motivasi Andina untuk terus menulis dan berkarya. Ia telah menulis dan berkontribusi dalam beberapa antologi, baik fiksi maupun nonfiksi.

Penulis dapat ditemui melalui akun media sosial dengan nama Andina Aurelita.

Bun Siaw Yen

Bun Siaw Yen

Bun Siaw Yen, biasa disapa Siaw Yen atau Yeyen. Ia lahir di Palembang dan bernaung di zodiak Taurus. Sejak kecil Siaw Yen sudah gemar membaca, dan suka menulis sejak sekolah. Namun ia baru punya keberanian untuk menerbitkan karya kala memasuki usia jelita.

Dikenal julid, tetapi sesungguhnya humoris. Dalam menulis, ia suka menuangkan ide keseharian yang dikemas santai dan mengalir. Keikutsertaannya dalam beberapa event menulis membuahkan beberapa antologi cermin, cerpen, pentigraf, serta satu novela cantik berjudul Painterval.

Karya-karya Siaw Yen terpajang manis di FB Bun Siaw Yen dan WP @SiawYen6

Irene Tan

Irene Tan

Irene Tan adalah nama pena dari Irene Olga Tan Siu Hong. Ia adalah seorang ibu yang mengisi waktu luangnya dengan membaca dan menulis. Lewat puisi serta cerita dia berbagi kepingan tentang cinta dan hidup.

Bagi Irene, menulis adalah anugerah. Sebuah sukacita ketika apa yang ditulis memberikan manfaat dan menginspirasi pembaca. Karya Irene Tan termuat dalam beberapa buku antologi nasional dan internasional.

*Pada buku fiksi kumpulan cerita ini, Irene sekaligus menjadi salah satu dari dua orang editor.

Jenny Seputro

Jenny Seputro

Jenny Seputro lahir di Jakarta, dan saat ini berdomisili di Wellington, New Zealand. Ia seorang ibu rumah tangga merangkap penulis. Suka membaca karya fiksi, khususnya cerita misteri dan detektif.

Buku yang pernah diterbitkan Jenny antara lain novel duet Cassandra, novel solo The Last Candidate, serta beberapa antologi cerpen, pentigraf, puisi, dan tanka.

 

Maria Christofer Miguel

Maria Christofer Miguel

Maria Christofer Miguel yang bernama asli Maria Goretti Sri Anggraeni, lahir dan berdomisili di Palembang. Perawat di Charitas Hospital Palembang ini mempunyai hobi traveling, menulis, dan membaca.

Maria piawai menulis puisi yang bernuansa romantis dan berbagai cerpen remaja. Baginya menulis, membaca, dan berbagi aksara dengan orang banyak adalah hiburan yang paling membahagiakan dalam hidup.

Karyanya pernah termuat dalam buku Tanka dan Puisi untuk Tanah Air.

Merry Srifatmadewi

Sri Fatmadewi (Merry)

Sri Fatmadewi (Merry) tinggal di Jakarta. Ia adalah Sarjana Ekonomi yang suka menulis, melukis, memasak, berbisnis, dan lain-lain.

Buku perdananya secara pribadi berupa kumpulan puisi tentang kondisi sosial masyarakat Gado-gado Kehidupan, serta belasan buku antologi pentigraf, puisi, dan kesaksian.

Beberapa renungan yang ditulis olehnya dimuat di blog kristiani/gerejawi. FB: Merry Srifatmadewi. IG: Sri Fatmadewi (Merry).

Must An

Must An

Must An adalah nama pena dari Antonius Dwi Saputro yang lahir dan tinggal di Salatiga, Jawa Tengah. Hobi yang ditekuninya sejak kecil pada karya seni, mengerucutkan pengembaraannya pada desain dadn tulisan.

Antonio De Potero adalah nama yang ia sematkan pada tiap lukisan dan artwork karyanya. Kumpulan desain yang ia hasilkan dapat dilihat di IG: @desainer.logo.dan.cover

Berbagai tulisannya terhimpun dalam beberapa antologi puisi, prosa, haiku, tanka, Kitab Pentigraf, dan Kitab Putiba.

Paulus Muliadi

Paulus Muliadi

Paulus Muliadi lahir di Pontianak dan tinggal di Tangerang. Pernah bersekolah di SD Strada Cengkareng, SMP Pax, dan SMA Tarsisius Kemakmuran (tamatan 1988). Karyawan swasta dan Insinyur Mesin.

Gemar menulis prosa dan kadang puisi sejak 2017. Tema yang ditulis umumnya roman dan humor di Facebook.

Renjana Putih

Renjana Putih

Renjana Putih adalah penulis dan ghostwriter dengan minat besar pada ilmu psikologi, bisnis, dan bahasa.

Populer dengan kisah bertema cinta dengan nuansa manis dan romantis, ia juga menulis dalam berbagai genre. Semua terkemas dengan unik, segar, dan inspiratif.

Nikmati karya-karyanya melalui akun Facebook Renjana Putih dan Wattpad: @RenjanaPutih01

Tjong Tung Sen

Tjong Tung Sen

Tjong Tung Sen adalah seorang dokter yang gemar menulis di tengah segala kesibukannya. Pria yang lahir di Jakarta ini menikah dan dikaruniai tiga orang putri.

 

Telah menerbitkan tiga buah buku serial Be Happy dengan judul: Gado-gado Ulek si Dokter, Rujak Kata si Dokter, Tumis Kata si Dokter. Selain itu menulis novel berjudul Doctors dan sebuah buku antologi cerpen Sepersejuta Milimeter dari Corona.

Yosep Yuniarto

Yosep Yuniarto

Yosep Yuniarto berdomisili di Tegal, Jawa Tengah. Lebih beken dengan nickname Yoyun. Suka membaca serta menulis berbagai macam cerita dan puisi.

Image bucin dan konyol melekat kuat pada d

irinya entah sejak kapan. Keinginan utama bisa memberi manfaat kepada teman-teman melalui tulisan dalam berbagai genre.

kemasan cantik buku selusin bingkai love & life

Endorsement

Sejumlah “tokoh” menorehkan endorsement untuk Buku kumpulan cerita ini. Mereka adalah …

Oei Sien Tjwan

“[Buku] ini menyodorkan kepada kita kisah-kisah tentang bermacam potongan kehidupan. Ada yang mengharukan, lucu, sedih, dramatis, dan sebagainya.

“Pembaca juga disodori pilihan porsinya. Mirip rumah makan. Tersedia porsi jumbo, sedang, ataupun mini. Anda dibebaskan memilihnya sesuai selera, sesuai kapasitas perut, dan waktu yang tersedia.

Selusin Bingkai dengan chef-chef andal …. Kiprah kepengarangan mereka mereka dari lokal, nasional, bahkan ada yang sudah sampai dunia internasional.

“Latar belakang mereka juga unik-unik. Ada yang ibu rumah tangga, insinyur mesin, wiraswasta, ghostwriter, designer, dokter, sarjana ekonomi, perawat, dan lain-lain.

“Buku … ini memang mungil, tetapi di dalamnya tersembunyi mutiara-mutiara kehidupan yang bisa membuat kita terkejut karena sebelumnya kita tidak pernah membacanya.”

~Oei Sien Tjwan adalah seorang penyair

sambutan Oei Sien Tjwan untuk buku ini

Handoko Wignjowargo

“Menyatukan hati. Dua belas orang yang tidak saling kenal sebelumnya, di media sosial, bersama-sama menulis cerpen untuk dibukukan dengan tujuan menyampaikan pesan-pesan moral. Sebuah upaya yang harus disyukuri karena telah menyatukan hati untuk berkontribusi bagi bangsa ini…”

~Handoko Wignjowargo, Consultant-Coach-Communicator on People and Business Development

Eka Budianta

“Selusin Bingkai ini menarik karena dua hal. Pertama, penulisnya lincah dan segar. Hampir semua saya kenal sebagai pribadi yang gembira, penuh energi, dan gagasan. Hal itu tercermin pada karya-karya mereka yang jenaka, bebas, dan ringan.

“Kedua, topik-topik yang dipilih sangat aktual, sehari-hari, dan dekat dengan kehidupan kita. Jadi, singkatnya, kedua belas penulis buku aneka-ragam tulisan fiksi ini sukses membawa kita ke dunia milenial yang jernih, riang, dan penuh harapan.”

~Eka Budianta adalah sastrawan Indonesia, Pecinta Generasi Penerus

Harjanto Halim

“Kisah cinta dan kehidupan bisa dituturkan dalam sebuah kalimat sederhana, sebuah paragraf padat berisi, atau sebuah cerita pendek yang enak dinikmati bersama secangkir kopi panas dan sepotong tahu goreng di tengah pandemi yang tak menentu.

“Dalam buku ini kita bisa menemukan cinta dalam sepotong tempe mendoan, ketegaran seorang istri korban KDRT yang berdiri tegak melawan kesewenangan dan melindungi harga diri serta buah hatinya, romantisnya kisah seorang oma yang kekeuh tinggal sendirian di rumah yang penuh kenangan bersama mendiang suaminya, serta berseminya cinta lama di atas seekor kuda.

“Dan tahu-tahu buku ini sudah habis saya baca, padahal masih ada sepiring tempe mendoan di atas ranjang.”

~Harjanto Halim adalah CEO PT Marimas Putera Kencana

Harry Sanusi

“Buku ini diterbitkan pada pada momentum yang sangat tepat, ketika banyak orang membutuhkan sesuatu yang ringan, menyegarkan, dan menghibur.

“Tulisan-tulisan pendek [dalam buku ini] yang berisi humor, percintaan, dan kisah keluarga ini cocok dibaca semua kalangan. Gaya tulisannya dinamis, mampu memainkan emosi pembacanya.

“Salut kepada seluruh penulisnya yang telah berhasil menyajikan tulisan yang ringan namun sarat makna.”

~Harry Sanusi adalah CEO & Presdir PT. Kino Indonesia Tbk

tampak tebal buku tebal Selusin Bingkai Love & Life

Isi Buku

Buku ini didahului tiga tulisan yang menggunakan judul “The Breakfast”, “Lunch with Mr. Photographer”, dan “The Dinner from the Editor’s Kitchen”. Kemudian berlanjut dengan bagian-bagian paling utama, yaitu karya tulis dari dua belas penulis buku ini.

The Breakfast

“The Breakfast” adalah Pengantar buku ini, ditulis oleh Handrawan Nadesul, seorang dokter yang sastrawan–dalam atribut diperkenalkan sebagai “Motivator kesehatan – Penulis Kolom dan Buku – Penulis puisi”.

Pak Hans, atau Hans saja, demikian panggilan kesehariannya, mengawali tulisan panjangnya pengantarnya sebanyak 7 halaman, dengan mengutip ungkapan Pramoedya Ananta Toer sebagai berikut.

Tau kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaranya takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.

Hans lalu membicarakan ihwal proses kedua belas penulis ini berhimpun dalam sebuah buku. Kemudian mengungkapkan tentang dua macam menulis. Pertama, menulis yang asal menulis. Kedua, menulis yang diniatkan.

“Menulis yang direka-reka, yang dibuat indah, dikarang, bahkan lebih dari itu tulisan yang membawakan makna, ada nilai selain menyiratkan keindahan,” tulisnya.

Dituliskan pula kekaguman kepada para penulis, bahwa masih ada orang-orang yang masih menulis ketika penghargaan terhadap penulis masih kurang pantas. Dua belas nama ini lebih dari sekadar menulis buku harian.

“Hal pertama yang perlu dan pantas saya sampaikan [adalah] rasa salut saya. Ada niat besar, kegigihan besar, serta kesungguhan untuk menghadirkan buku ini, hanya karena ingin berbagi.”

Lunch with Mr. Photographer

Tulisan “Lunch with Mr. Photographer” diberi judul kecil “Cerita di Balik Selembar Foto”. Pada bagian ini terungkap kisah bagaimana seorang fotografer terlibat dalam menyumbangkan karyanya untuk melengkapi narasi-narasi dari para penulis di buku kumpulan cerita ini.

Fotografer yang dimaksud di sini adalah The Eng Loe Djatinegoro EFIAP, MPSA. Dalam atribut dijelaskan bahwa beliau adalah salah seorang juri dalam SALON FOTO INDONESIA 40.

Buku fotografi solo yang diterbitkan oleh The Eng Loe Djatinegoro berjudul, “The Portrait of Omo Valley Tribes“. Beliau telah memenangkan berbagai lomba foto tingkat nasional dan internasional.

Dalam buku ini, terdapat dua belas foto yang diambil dari koleksi beliau, sesuai dengan jumlah dua belas penulis, yang mengeksekusinya masing-masing dengan sebuah kisah. “Pemilihannya sangat variatif, termasuk beberapa foto yang saya jepret di luar Indonesia.”

The Eng Loe Djatinegoro dalam buku kumpulan cerita ini

Dikisahkan pula tentang pengalaman memotret yang paling melekat di hati sang fotografer, yaitu perjalanan ke Baikal Lake di Siberia–danau tertua di dunia. Sebuah danau air tawar yang membeku di musim dingin.

“Sensasinya tak terlupakan,” tuturnya. “Mulai dari ketika mobil yang ditumpangi bergerak di atas permukaan danau yang membeku, lalu berdiri di atas es tebal seperti kaca.”

Memotret dalam temperatur minus 25 derajat Celcius merupakan sebuah tantangan. “Semua harus dilakukan dengan persiapan matang dan penanganan khusus, menguji kesabaran serta stamina,” ungkapnya.

The Dinner from the Editor’s Kitchen

Tulisan dalam satu halaman buku ini merupakan catatan editor dari Buku kumpulan cerita ini, yang melibatkan dua orang. Mereka adalah Stella Christiani E. Wijaya dan Irene Olga Tan Siu Hong.

“Semua cerita dari penulis indah dan unik dengan gaya masing-masing, tetapi kami hanya meloloskan naskah yang sesuai tema LOVE & LIFE. Ini membutuhkan proses yang cukup menyita waktu karena harus benar-benar membaca satu per satu karya yang berjumlah ratusan,” demikian petikan dari paragraf awal.

Bagaimana proses yang mereka tempuh? “Pertama-tama kami mendorong masing-masing penulis untuk melakukan ‘self editing’ terlebih dahulu demi mempertahankan originalitas. Setelah itu melalui beberapa tahap lagi hingga final.”

The Appetizers

Tersaji dalam potongan-potongan kecil yang menggugah selera, narasi-narasi pada bagian ini dirangkai lugas dan sederhana. Panjangnya yang kurang dari 200 kata membuatnya cocok untuk dibaca pada waktu terbatas.

The Main Courses

Cerita-cerita tentang Cinta dan Kehidupan yang disuguhkan dalam kisaran 500-1500 kata, menjadikannya porsi yang pas dan memuaskan bagai hidangan utama.

The Desserts

Sebagai kesimpulan tentang Cinta dan Kehidupan, kisah-kisah penuh makna pada bagian ini berdasarkan foto-foto yang artistik. Kehadirannya bukanlah sekadar penutup bagi buku kumpulan cerita ini, melainkan penyempurna karya yang tak terlupakan.

Foto karya The Eng Loe Djatinegoro dalam buku ini

Spesifikasi Buku

  • Judul: Selusin Bingkai: Love & Life
  • Penulis:
    • Agnes Kinasih
    • Andina Aurelita
    • Bun Siaw Yen
    • Irene Tan
    • Jenny Seputro
    • Maria Christofer Miguel
    • Merry Srifatmadewi
    • Must An
    • Paulus Muliadi
    • Renjana Putih
    • Tjong Tung Sen
    • Yosep Yuniarto
  • Editor:
    • Stella Christiani E. Wijaya
    • Irene Olga Tan Siu Hong
  • Desain Sampul & Tata Letak Buku: Antonio De Potero
  • Kategori: Kumpulan Cerita (fiksi)
  • Penerbit: LovRinz
  • ISBN: 978-623-289-590-4
  • Tahun Terbit: Cetakan 1, Desember 2020
  • Ukuran: 21×14 cm
  • Tebal: xvi + 408
  • Kertas Sampul: Art Carton
  • Kertas Isi: Bookpaper
  • Harga: Rp149.800,-

CATATAN:
Jika Anda ingin mendapatkan buku kumpulan cerita ini, silakan mengontak Stella (082225521110)

Ang Tek Khun
About the author

angtekkhun menulis di media cetak saat kuliah psikologi, berkarier di industri penerbitan, dan beralih ke media digital sebelum menggeluti integrasi media berbasis psikologi pembaca.

6 pemikiran pada “Buku Kumpulan Cerita | Selusin Bingkai: Love & Life”

Tinggalkan komentar