Lagu “Mendung Tanpo Udan”: Proses, Lirik, Terjemahan, dan Makna

SEMUA tentang lagu Mendung Tanpo Udan ini bertutur tentang proses, lirik asli lagu dalam bahasa Jawa, terjemahannya dalam bahasa Indonesia, dan makna dari lirik lagu karya Kukuh Prasetya Kudamai ini.

Mendung Tanpo Udan pada awalnya adalah lagu yang dibuat oleh Kukuh Prasetya Kudamai dalam versi pop-balada, yang kemudian dimodifikasi dan dibawakan oleh Ndarboy Genk menjadi genre Dangdut.

Lagu ini sempat viral di media sosial dan dikenal hingga lintas negara, bahkan masuk dalam jajaran top chart musik di beberapa negara lain. Hingga kini, lagu ini telah menjalani alihwahana menjadi novel dan film dengan judul yang sama,

Kukuh Prasetya Kudamai sendiri selain menyajikan versi original lagu ini yang bisa ditonton di kanal YouTube Kukuh Prasetya Kudamai, juga pernah mengunggahnya untuk versi Akustik Original.

Tulisan ini menghadirkan semua (all about) sederhana tentang lagu tersebut. Mulai dari latar belakang proses penciptaan, liriknya dalam bahasa asli, terjemahan liriknya dalam bahasa Indonesia, dan makna lirik lagu ini.

Berbagai Versi

Berbagai versi lagu Mendung Tanpo Udan ini berdasarkan musik ofisial original yang dapat dijumpai di media YouTube, yakni dua versi sang pencipta Kukuh Prasetya Kudamai, versi Ndarboy Genk, dan versi Denny Caknan X Ndarboy Genk.

Mendung Tanpo Udan versi asli (Original Official Music Video) ini diunggah di YouTube kanal Kukuh Prasetya Kudamai pada 12 Februari 2021 dan saat di-capcure telah ditonton hampir 2 juta views.

Lagu Mendung Tanpo Udan ini adalah (Official Music Video) versi Dangdut, diunggah oleh Ndarboy Genk di akun YouTube Ndarboy Genk dengan 1.19M subscribers.

Video musik ini diunggah pada 5 Juli 2021 menampilkan pemeran (talent) Nopek Novian dan Candhik Ayu Paskahrani. Ketika di-capcure, tayangan telah ditonton lebih dari 84 juta views.

Ketiga, inilah lagu Mendung Tanpo Udan versi Akustik Original yang diunggah @KukuhPrasetyaKudamai pada 24 Februari 2021 dan telah ditonton 328.600 views.

Baca juga: Sinopsis Film “Hotel Mumbai”, Aksi Teroris di Bioskop Trans TV

Versi keempat dari lagu ini lebih pada kolaborasi musisi, antara Denny Caknan dan Ndarboy Genk, yang ditayangkan pada 27 Juli 2021 di akun Dc. Production. Unggahan ini kala di-capcure, meraih lebih dari 46 juta views.

Baca juga: Film “Chasing the Dragon 2: Wild Wild Bunch”, Aksi Komplotan Tony Leung

Nah, sudah mendengarkan keempat versi lagu Mendung Tanpo Udan ini? Jika sudah, mari dibanding-bandingkan. Alhasil, Anda suka yang mana? Boleh loh meninggalkan komentarnya di bawah.

Proses Penciptaan Lagu

Menurut pengakuan Kukuh Prasetyo di media Liputan 6, lagu Mendung Tanpo Udan ia ciptakan kala mengalami rasa frustrasi di tengah pandemi Covid-19.

Ketika itu Kukuh berada di bilangan Palmerah, Jakarta. Ia sudah tidak menggarap project sinetron dan dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi Jakarta saat itu.

“Enggak pandemi aja di Jakarta susah. Kekepung pandemi itu yang akhirnya saya bikin karya,” kata Kukuh Prasetya dalam acara Inspirato Sharing Session Liputan6.com saat itu.

Jadi, lagu Mendung Tanpo Udan itu dibuat oleh Kukuh pada tahun 2020. Setelah berproses kreatif, akhirnya ada juga temannya yang mau merekam lagu tersebut.

Sementara untuk urusan lirik lagu, Kukuh menceritakan bahwa itu diangkat dari cerita-cerita dan pengalaman pribadi orang-orang di sekitarnya.

Pandemi membuat Kukuh merenungkan kembali semua kejadian yang pernah ia alami. Sewaktu masih kuliah, teman-teman di kampusnya sering berbagi kisah.

Ada di antara mereka yang ngomong kepada Kukuh, “Udahlah setelah lulus nanti saya mau balik ke desa, kumpul sama anak-anak, lihat istriku pake daster, aku pake sarung.”

Dari cerita masa lalu tersebut, Kukuh kemudian mengolahnya menjadi lirik-lirik yang mengungkap sebuah kisah sebagaimana tertuang dalam lagu tersebut.

“Saya pikir eksotis juga ya apa yang diucapkan teman saya itu, terus jadilah liriknya. Sesederhana itu sebenarnya,” ungkapnya.

Kukuh Prasetya Kudamai, pencipta lagu Mendung Tanpo Udan

Kukuh Prasetya Kudamai, pencipta lagu Mendung Tanpo Udan (IG @kukuh_prasetya_kudamai)

Lirik Lagu Mendung Tanpo Udan

Mendung tanpo udan
Ketemu lan kelangan
Kabeh kuwi sing diarani perjalanan

Awak dewe tau nduwe bayangan
Besok yen wes wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe blonjo dasteran

Nanging saiki wis dadi kenangan
Aku karo kowe wis pisahan
Aku kiri kowe kanan, wes bedo dalan

Mlaku bebarengan
Ben dino sayang-sayangan
Sedih lan kebahagiaan
Dilewati tahun-tahunan

Padu meneng-menengan
Bar kuwi kangen-kangenan
Kadang bedo pilihan
Nganti pedot balikan (medot balikan)

Mendung tanpo udan
Ketemu lan kelangan
Kabeh kuwi sing diarani perjalanan

Awak dewe tau nduwe bayangan
Mbesok yen wes wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe blonjo dasteran

Nanging saiki wis dadi kenangan
Aku karo kowe wis pisahan
Aku kiri kowe kanan, wes bedo dalan

Mendung tanpo udan
Ketemu lan kelangan
Kabeh kuwi sing diarani perjalanan

Awak dewe tau nduwe bayangan
Mbesok yen wes wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe blonjo dasteran

Nanging saiki wis dadi kenangan
Aku karo kowe wis pisahan (sakne)
Aku kiri kowe kanan, wes bedo dalan

Awak dewe tau nduwe bayangan
Mbesok yen wes wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe blonjo dasteran

Nanging saiki wis dadi kenangan
Aku karo kowe wis pisahan
Aku kiri kowe kanan, wes bedo dalan
Aku kiri kowe kanan, wes bedo dalan (dalan)

Poster film Mendung Tanpa Udan

Poster film Mendung Tanpa Udan (IMDb)

Terjemahan Bahasa Indonesia

Mendung tanpa hujan
Bertemu dan kehilangan
Semua itu yang disebut perjalanan

Kita pernah punya angan-angan
Besok ketika sudah berumah tangga
Aku membaca koran pakai sarung
Kamu berbelanja pakai daster

Namun kini sudah menjadi kenangan
Aku dan kamu sudah berpisah
Saya ke kiri kamu ke kanan
Sudah berbeda jalan

Berjalan bersama
Setiap hari sayang-sayangan
Sedih dan senang
Dilalui tahun demi tahun

Bertengkar tanpa bertegur sapa
Setelah itu saling merindukan
Terkadang berbeda pilihan
Sampai putus nyambung

Makna Lagu Mendung Tanpo Udan

Lagu Mendung Tanpo Udan mengisahkan perjalanan hubungan sepasang kekasih, yang dalam cerita filmnya bernama Mendung dan Udan.

Mereka sudah bertahun-tahun menjalin hubungan, tapi pada akhirnya harus saling mengikhlaskan untuk menempuh jalan hidup masing-masing.

Pasangan ini pada akhirnya meyakini bahwa jalan terbaik dari sebuah pertemuan seperti yang mereka alami adalah perpisahan.

Berdasarkan yang tercantum dalam takarir (caption) unggahan YouTube di atas, cerita perjalanan menuju perpisahan ini juga kompleks bagi mereka berdua.

Hal ini disebabkan perbedaan pemahaman di antara keduanya, serta ketidakmampuan untuk saling mengimbangi satu sama lain. (*)

Ang Tek Khun
About the author

angtekkhun menulis di media cetak saat kuliah psikologi, berkarier di industri penerbitan, dan beralih ke media digital sebelum menggeluti integrasi media berbasis psikologi pembaca.

Tinggalkan komentar